rumus2 FISIKA
- Suhu dan Kalor
ºC : ºR : ( ºF – 32 ) : ( ºK – 273 ) = 5 : 4 : 9 : 5
2.Mengkonversi Skala Termometer
Xa Ya
Tx Ty
Xb Yb
Ket: Xa = skala atas termometer X
Xb = skala bawah termometer X
Ya = skala atas termometer Y
Yb = skala bawah termometer Y
Tx = suhu pada termometer X
Ty = suhu pada termometer Y
Δx = selisih skala tertinggi dengan skla terendah ( X )
Δy = selisih skala tertinggi dengan skala terendah ( Y )
untuk selengkapnya tulisan ini silahkan download: http://www.ziddu.com/download/6011652/rumus2fisikakelasXsma.rar.html.
mohon maaf atas ketidak jelasan tulisan, karena di wordpress tidak dapat menampilkan rumus2 yang saya tulis di ms word!
3. Kalor
a. Pengaruh Kalor Terhadap Perubahan Suhu
Q = m . c . Δt = C . Δt
b. Pengaruh Kalor Terhadap Wujud Benda
Q = m . L
c. Asas Black
Qlepas = Qterima
d. Pengaruh Kalor Terhadap Perubahan Benda
d.1. Muai Panjang
Δl = α . l0 . Δt
d.2. muai luas
ΔA = β . A . Δt
( β = 2 α )
- Muai Volum
ΔV = γ. V0 . Δt
( γ = 3 α )
- Perpindahan Kalor Secara Konduksi
- Perpindahan Kalor Secara Konveksi
Q = h . A . Δt . t
- Perpindahan Kalor Secara Radiasi
Q = e . σ . T4 . A . t
Jika ada perbedaan suhu dengan lingkungan maka rumus tersebut menjadi
Q = e . σ . ( Tb4 – TL4 ) . A . t
- Optik
L = 1/2 H (untuk mencari panjang cermin minimal)
h = 1/2 (H – X) (untuk mencari tinggi cermin dari ujung bawah ke lantai)
- Rangkaian Arus Listrik
V = I . R
R = R0 ( I + α . Δt )
Σ I keluar = Σ I masuk
- Pada rangkaian seri
Vtotal = V1 + V2 + V3
I = I1 = I2 = I3
Rs = R1 + R2 + R3
- Pada rangkaian paralel
V = V1 = V2 = V3
I = I1 + I2 + I3
ket.
1. untuk materi suhu dan kalor
m = masa benda ( kg )
Δt = perubahan suhu ( K )
c = kalor jenis benda ( J/kgK )
C = kapasitas kalor ( J/K )
L = kalor laten ( J/kg )
Q = jumlah kalor ( J )
α = koefisien muai panjang ( K-1 )
l0 = panjang awal benda ( m )
Δl = perubahan panjang benda ( m )
ΔA = perubahan luas ( m2 )
A0 = luas awal ( m2 )
β = koefisien muai luas ( K-1 )
ΔV = perubahan volum ( m3 )
V0 = volume awal ( m3 )
γ = koefisien muai ruang ( K-1 )
k = koefisien konduktivitas medium ( w/m.K )
t = lamanya perpindahan kalor ( s )
L = panjang aliran panas ( m )
h = koefisien konveksi ( w/m2. K )
A = luas permukaan ( m2 )
σ = konstanta stefan boltzman ( 5,56 . 10-8 w/m2K2 )
e = emisivitas bahan
2. untuk materi optik
L = panjang cermin yang dibutuhkan
H = tinggi suatu benda
X = jarak mata ke ujung atas kepala
f = jarak fokus cermin
s = jarak benda ke cermin
s1 = jarak bayangan ke cermin
h = tinggi suatu benda
h1 = tinggi bayangan
R = jari – jari kelengkungan cermin
nt = indeks bias lensa
nm = indeks bias medium
3. untuk materi rangkaian arus listrik
q = muatan listrik ( columb )
t = waktu ( s )
I = kuat arus ( ampere )
R = hambatan ( ohm Ω )
α = koefisien suhu ( / oC )
4. untuk materi gelombang elektromagnetik
ε = permitivitas zat ( c2 . n-1 m-2 )
μ = permeabilitas zat ( wb . A-1 m-1 )
Em = intensitas medan listrik maksimum ( N/c = V/m )
Bm = intensitas medan magnet maksimum ()
λ = panjang gelombang elektromagnetik
f = frekuensi gelombang elektromagnetik
E = intensitas medan listrik ( Nc-1 )
Ue = rapat energi listrik ( )
B = intensitas medan magnet ( Wb m-2 = T )
Um = rapat energi magnet ( )
Em = amplitudo kuat medan listrik ( N/c)
Bm = amplitudo kuat medan magnet ( T )
C = cepat rambat gelombang elektromagnet (m/s )
Ū = rapat energi rata-rata gelombang elektromagnetik ( J m-3 )
I = intensitas gelombang elektromagnetik ( W/m2 )
P= laju energi rata-rata gelombang ( W )
A = luas bidang penerima gelombang elektromagnetik ( m2 )
S = laju energi rata-rata persatuan luas (watt/m2)
Leave a Reply